Salam,
Banyak orang kenal tentang hacker, tapi mungkin banyak yang belum tahu soal growth hacker. Posisi ini banyak dicari oleh perusahaan yang sedang berkembang (scalable) dan siap menjual produknya Untuk kamu yang sedang mendalami industri digital maka hal ini patut dipahami mendalam, apalagi jika kebetulan ada yang tengah merasakan nikmatnya bekerja di startup company.
Tulisanku ini akan menjelaskan apa dan bagaimana cara menjadi growth hacker, berdasarkan pelbagai sumber dan sudut pandang yang telah kubaca.
Growth hacker adalah sebutan jabatan yang lazim digunakan secara formal oleh pelbagai perusahaan di luar negeri terutama di Silicon Valley, walau belum banyak yang memakainya di Indonesia tapi aku yakin banyak pelaku growth hacking di dalam negeri namun dengan nama jabatan yang bervariasi.
Istilah growth hacker yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi ‘peretas pertumbuhan’ umumnya dipakai pada industri digital (startup company). Untuk lebih jelas memahami profesi ini, mari kita telisik lebih dalam hal apa saja yang dikerjakan oleh seorang growth hacker.
Aku pernah menanyakan definisi growth hacking oleh mas Rama Mamuaya (DailySocial) dan menurutnya:
Growth hacking, pada dasarnya adalah sebuah aktivitas yang fokus untuk menumbuhkan angka metriks melalui rangkaian metode, eksperimen dan testing yang terukur.
Andrew Chen menjelaskan bahwa growth hacker is the new VP marketing, lebih detilnya dia menulis bahwa seorang growth hacker adalah kombinasi antara marketer dan programmer; seseorang yang menelisik jawaban dari “Bagaimana menjual sebuah produk?” dengan A/B testing, optimasi email marketing dan sebagainya.
Aaron Ginn mendefinisikan growth hacker sebagai “one who’s passion and focus is pushing a metric through use of a testable and scalable methodology“. Menurutnya esensi growth hacker adalah kreatifitas dalam mencari metode pertumbuhan (growth) yang dapat terus diulang (scalable). Menurutnya, tujuan akhir seorang growth hacker adalah membangun sistem/mesin pemasaran yang dapat menyentuh jutaan konsumen secara otomatis.
Definisi simpel growth hacker yang dapat kutemukan adalah seseorang yang prioritas utamanya adalah pertumbuhan.
Dari pelbagai definisi growth hacker di atas semoga terdapat garis perak yang kalian lihat, dan sekarang mari kita masuk ke pembahasan bagaimana menjadi seorang growth hacker; apa yang harus dikuasai dan studi kasus growth hacking yang sukses di dunia.
Bagaimana Menjadi Seorang Growth Hacker
Mungkin kita sudah tahu cara menjadi growth hacker setelah paham definisi dan apa yang dikerjakan profesi tersebut. Namun, aku akan menjelaskannya lebih praktis berdasarkan banyak referensi sehingga proses pembelajaran kita dapat lebih cepat diselesaikan.
Terdapat 118 masyarakat Quora setuju dengan pendapat Andy Johns yang menyebut bahwa tipikal growth hacker idealnya:
- Cukup berpengetahuan teknis dalam menyampaikan ide kepada programmer.
- Nyaman dalam bekerja dengan data.
- Punya intuisi yang bagus pada pemasaran internet.
- Paham bagaimana dampak optimasi kecil pada keseluruhan proses.
- Paham nilai inti sebuah produk terhadap konsumen.
Cara tercepat belajar sesuatu adalah dengan mempraktekkannya. Itu pun yang disarankan oleh Andrew Chen dalam mempelajari growth hacking; belajar bersama para pakar dan pahami studi kasus sukses yang ada. Ada beberapa studi kasus growth hacking yang terkenal, yaitu:
1. Hotmail
Pertama kali diluncurkan pada tahun 1996 namun mengalami pertumbuhan yang lambat walaupun mereka telah gunakan media iklan konvensional; poster, billboard bahkan radio. Mereka menemukan data bahwan 80% penggunanya berasal dari rekomendasi (referral) pengguna, yang menginspirasi Tim Draper; salah satu investornya untuk menaruh kalimat “P.S. I love you. Get your free e-mail at Hotmail“.
Awalnya ide tersebut tidak diterima karena faktor etika. Akhirnya, ide tersebut diimplementasi namun dengan membuang kata “P.S. I love you“. Dan hasilnya, terjadi pertumbuhan eksponensial hingga 3.000 pengguna baru setiap hari.
Pada suatu waktu, salah satu founder Hotmail mengirim email ke temannya di India lalu tiga bulan kemudian telah ada 100.000 pendaftar di sana.
2. Airbnb
Situs layanan pemesanan hotel ini menggunakan cara growth hacking yang tidak sembarang marketer (non-programmer) bisa melakukannya. Mereka membuat sistem yang memungkinkan pengguna Airbnb untuk memasang iklannya ke Craigslist.org yang telah memiliki lebih dari 10 juta pengguna.
Kemudahan yang diberikan Airbnb kepada penggunannya secara tidak langsung telah menguntungkan Airbnb. Dengan semakin banyak pengguna Craigslist yang melihat iklan Airbnb maka semakin banyak pula pengguna Airbnb.
3. Merdeka
Tidak seperti portal berita pada umumnya, tampak terlihat merdeka.com ingin lebih fokus mengajak pembaca berbagi beritanya ke media sosial. Bahkan mereka niat sekali bikin beberapa versi gambar:
Mas Rhein dari StartupBisnis.com telah membantu menjawab pertanyaanku tentang growth hack di Indonesia, semoga itu dapat menambah wawasan kita semua.
Pendapatku, jika latar pendidikan kalian adalah ekonomi pemasaran dan paham logika pemograman atau cara internet ini bekerja, maka kamu telah memiliki modal dasar yang baik untuk menjadi growth hacker. Hal selanjutnya adalah fokus dalam mempelajari hal ini, temui banyak orang baru dan jangan anggap co-worker sebagai robot aja sih 🙂
Terima kasih.