Apa Yang Membuat Seorang Manusia Menjadi Pemimpin

Salam,

Apa yang membuat kita menjadi pemimpin?

Yang kuyakini bahwa pemimpin adalah sebuah karakter yang dipilih oleh sang manusia. Artinya semua orang bisa menjadi pemimpin jika mereka mau.

Sejak SMA aku sangat menyukai program acara televisi/radio tentang motivasi hidup, kesuksesan dan apapun yang mengenai pengembangan diri. Tak heran jika Mario Teguh adalah tokoh yang sempat kukagumi. Seiring tahun berganti aku cukup kenyang dengan kalimat mutiara tentang motivasi dan harus diakui hal tersebut sungguh kusyukuri karena memudahkanku dalam bekerja.

Kebiasaanku menikmati para motivator dulu membuat diriku terus termotivasi atau yang mereka sebut self-motivated padahal aku adalah seorang introvert. Kesadaran akan motivasi tersebut yang membuat aku mengubur sifat introvert dan berpura-pura menjadi seorang extrovert.

Introvert should be killed.
Aku yakin tak selamanya bertopeng itu buruk, maksudnya berpura-pura menjadi extrovert itu bukan hal yang buruk. Mari kita definisikan terlebih dahulu istilah introvert dan extrovert yang kutafsir menurut Wikipedia:

Introvert adalah perilaku atau kebiasaan yang fokus kehidupan mental diri. Karakter ini fokus pada energi psikis dibandingkan fisik.

Extrovert adalah perilaku atau kebiasaan untuk mendapat gratifikasi atau pengakuan dari luar diri. Karakter ini lebih merasa berenergi saat diantara banyak orang.

Menurut Carl Jung, setiap manusia memiliki sifat introvert dan extrovert dalam dirinya. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa extrovert atau introvert adalah masalah pilihan. Berdasarkan karakteristiknya maka hanya menjadi extrovert-lah cara kita menjalankan tabiat manusia sebagai makhluk sosial.

Apakah seorang pemimpin harus seorang extrovert?

Jawabannya akan berkorelasi dengan pertanyaan “Apa yang membuat seseorang pemimpin?”, dan berikut jawaban terbaik yang kutemukan:

Dirangkum dari Quora:
Seorang pemimpin memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Positif; paham batasan yang dimiliki anggota tim dan kemampuan yang dikuasainya.
  • Protektif; menerima kesalahan akibat dari diri pribadi tanpa mencoba mencari kambing hitam.
  • Fleksibel; mampu berteman dengan siapapun dan menjaga integritas.
  • Memberi lebih; memberi pembelajaran kepada orang lain tanpa pamrih.
  • Humoris; melihat titik cerah walau pada kondisi buruk sekalipun.
  • Transparan; apa adanya tanpa agenda tersembunyi.
  • Komunikatif; nyaman berbicara dengan orang lain dan pendengar yang baik.
  • Motivator; berbagi visi dan inspirasi kepada orang lain.
  • Pembelajar; terus mengasah kemampuannya.

Dirangkum dari Linkedin:

  • Yang membedakan setiap orang adalah kemampuannya dalam memimpin, karena memimpin adalah skill yang tak hanya sebuah pemberian Tuhan tapi juga hal yang dapat dipelajari.
  • Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi ide, emosi dan aksi kepada sesama manusia.
  • Passion adalah kunci kepemimpian. Kemampuan untuk menyelesaikan semua yang mereka mulai.
  • 80% kesuksesan adalah berdasarkan psikologi seseorang dan 20% berdasarkan keahliannya.

Yup, sangat terlihat abstrak namun dapat ditarik benang merah dari kedua sumber tersebut; bahwa pemimpin tak hanya memiliki psikis yang baik (introvert) namun juga komunikasi yang baik (ekstrovert). Artinya kita butuh pemahaman diri yang mendalam dan juga kemampuan sosial yang baik untuk menjadi seorang pemimpin.

Semoga tulisan ini dapat membangkitkan jiwa kepemimpian dalam diri kita masing-masing ya 🙂

Update:
Memang tidak 100% salah bila kita terlahir menjadi introverts, silakan simak penjelasan dari Susan Cain tentang kekuatan dari introvert. Semoga terinspirasi.


 Terima kasih.