Merubah Tradisi Kini dan Nanti

Sudah 2 jam lebih aku menunggu untuk melaksanakan tradisi negara tahun ini bersama puluhan kepala yang ikut menunggu untuk dibawa harapannya menuju tempat asal nun jauh disana bernama kampung.
Mudik menuju udik(kampung) sudah menjadi tradisi walau itu hanyalah persepsi hasil akumulasi industri.
Terasa sudah tidak relevan lagi hubungan antara momen besar agama dengan budaya negara, apalagi ditengah akal-akalan industri yang mengambil untung darinya.

Sebagai orang beragama Islam, rasanya tak ada kewajiban untuk berpulang kampung di hari besar lebaran. Karena yang terjadi sekarang lebih banyak terlihat mudharat dibanding muslahat. Ya! Sebagai warga negara yang baik, tentu mesti menghargai budaya yang ada, tapi bukan berarti kamu harus ikut menjalankannya kan?

Budaya adalah hasil akumulasi kebiasaan yang diakui masyarakat, dengan begitu bukan hal tak mungkin untuk merubahnya. Tapi aku akui ini adalah pemikiranku, ide yang mungkin tak cocok dengan keadaan.
Perlu kesepakatan banyak kalangan untuk merubah budaya, dan nantinya pun pasti akan ada kalangan yang menjadi korban karena perubahan tersebut.

Aku percaya dengan waktu yang akan merubah persepsi masyarakat akan tradisi ini.
Selamat mudik, semoga semuanya cepat terselesaikan(lebaran).