Mungkinkah Pegawai Swasta Memiliki Karir Cemerlang Tanpa Pencitraan & Hanya Mengandalkan Kinerja?

Tidak ada definisi dan parameter jelas untuk istilah “pencitraan” dan “menjilat atasan”. Walaupun konotasinya jelas negatif. Penggunaan kata-kata itu sungguh subjektif. Saya pernah menulis topik ini di blog pribadi.

Sayangnya, ketidakjelasan ini tidak mengurangi semangat kita menilai sisi luar orang lain.

Jika yang dimaksud “pencitraan” adalah berpura-pura kompeten, maka ada yang salah dengan proses rekrutmen perusahaan itu.

Begitu pula jika “menjilat atasan” sama dengan suap atau nepotisme, dan perlu dilakukan untuk peningkatan karir, perusahaan itu bukan tempat yang baik.

Terlepas definisi dari kedua istilah tersebut, idealnya:

Jika seseorang bekerja melebihi ekspektasi tetapi tidak ada kemajuan karir, maka yang perlu diperbaiki adalah tempatnya bekerja.

Bagaimana caranya? Dengan menjawab dua pertanyaan berikut:

  1. Adakah ruang untuk kemajuan karir baginya?
  2. Apakah sistem penilaian kinerja karyawan berjalan baik?

Jika kedua jawabannya tidak, maka pilihannya adalah usulkan perbaikan atau tinggalkan perusahaan itu.

1. Memperbaiki jenjang karir

Situasi bisnis dapat berubah sewaktu-waktu. Perubahan ini kadang berdampak hilangnya jenjang karir bagi beberapa profesi. Contoh: agen perjalanan yang kian berkurang akibat layanan tiket online, atau taksi konvensional yang makin terhimpit taksi online.

Jika hal semacam itu mengancam jenjang karir Anda, maka segeralah:

  • Tanyakan apa strategi perusahaan untuk tetap kompetitif, dan apa yang bisa Anda lakukan untuk mencapainya.
  • Identifikasi lini bisnis atau divisi mana dari perusahaan yang aman dari ancaman itu, dan usulkan diri Anda pindah ke sana.

2. Memperbaiki sistem penilaian kinerja karyawan

Andai perusahaan belum memiliki sistem penilaian kinerja, dorong untuk mengadakannya.

Mungkin ada pencapaian Anda yang tidak masuk ke penilaian kinerja? Cari tahu dan minta penilaian ulang.

Jika sistem penilaian dominan dilakukan atas dasar subjektivitas ketimbang objektivitas, pertimbangkan alasannya dan usulkan perbaikan jika perlu.

Memang tak sebentar waktu yang dibutuhkan untuk membuat atau mengubah sistem ini. Apalagi jika perusahaannya berskala nasional dengan ribuan karyawan.

Kalau segala usulan perbaikan telah disampaikan, tetapi tidak mengubah karir Anda, mencari pekerjaan lain bisa jadi opsi.

Mencari pekerjaan tetap memang sulit, tapi akan jauh lebih sulit menetap pada pekerjaan yang mengabaikan pembenaran.

Terima kasih.

Simak jawaban saya tentang startup dan lainnya di Quora.