Menulis judul berita hingga sebuah tweet pada teknisnya sama dengan membuat subjek email; kita mesti membuatnya menarik sehingga pembaca (audience) mau membaca berita selengkapnya, mem-follow atau membuka email yang diterima.
Sebelumnya aku telah menunjukkan bahwa hanya dengan mengubah subjek, kita bisa meningkatkan openrate email yang dikirim.
Kali ini aku akan berbagi prinsip dasar membuat subjek email yang menarik untuk diklik. Hasil penelitian Universitas Carnegie Mellon menunjukkan dua hal yang membuat manusia tertarik: kegunaan dan rasa ingin tahu.
1. Kegunaan (Utility)
Subjek email yang mempunyai unsur kegunaan (utility) punya kemungkinan besar dilihat. Karena email tersebut menawarkan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan penerima. Contohnya:
- Daftar Hotel Murah di Yogyakarta
- Diskon 50% Untuk 1000 Pembeli Pertama
- Keuntungan & Kerugian Memiliki Pacar
2. Rasa Ingin Tahu (curiosity)
Hati-hati jika menulis subjek email dengan teknik ini, jangan sampai kita menaruh ekspektasi pengguna terlalu tinggi hingga jauh dari konteks konten (tidak relevan). Hindari juga menulis subjek email yang mungkin bisa dianggap sebagai spam oleh pengguna.
Dari ratusan email yang dikirim oleh Barack Obama saat kampanye; yang paling banyak dibuka adalah email dengan subjek âHeyâ. Contoh lainnya:
- Siapa Bilang Hotel di Yogyakarta Mahal?
- Khusus 1000 Pembeli Pertama
Simak penjelasan dua prinsip membuat subjek email yang menarik melalui video berikut ini: